1.
APLIKASI DAN GAME
Meningkatnya penetrasi pemanfaatan gawai oleh masyarakat tak lepas dari
peran aplikasi yang tertanam di dalamnya. Masyarakat sudah fasih menggunakan
berbagai jenis aplikasi digital seperti peta atau navigasi, media sosial,
berita, bisnis, musik, penerjemah, permainan dan lain sebagainya. Berbagai
aplikasi tersebut didesain supaya mempermudah pengguna dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Maka tak heran jika potensi subsektor aplikasi dan
pengembang permainan sangat besar.
Di lain pihak, subsektor ini masih menghadapi berbagai tantangan.
Beberapa di antaranya adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) baik secara
kuantitas atau kualitas, sedikitnya minat investor pada industri ini, dan belum
adanya kebijakan proteksi yang memihak pada kepentingan developer domestik.
Situasi inilah yang menyebabkan ekosistem subsektor ini belum terbangun secara
maksimal.
Melalui peran setiap deputi, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengelola subsektor
aplikasi dan pengembang permainan lebih serius. Bekraf bisa melakukan beberapa
hal, yaitu menginisiasi munculnya lebih banyak inkubator pengembang aplikasi
dan permainan, memasukkan unsur-unsur aplikasi dan permainan ke dalam dunia
pendidikan, memproteksi para pengembang lokal, dan membantu mereka dalam
mempromosikan karya-karyanya.
a.
Software Aplikasi
Siswa,
Mahasiswa atau pelaku umum yang merancang program-program menggunakan bahasa
computer (software developer, softaware engineer dan application developer).
-
Senior programmer
-
Yunior Programmer
-
UI/UX Developer
- Android Developer
- Management Database
- Server Engineer
b.
Game Developer
Siswa,
Mahasiswa atau pelaku umum yang mempunyai pekerjaan pada bidang game developer
pengembangan games berdasar dimensi game (2D/3D) bukan sebagai gamer (pemain
game) :
-
Design Part
·
Game Designer
·
Level Designer
·
Game Writer
-
Programmer Part
·
Game Programmer
·
Graphic Programmer
·
AI Programmer
·
Physics Programmer
·
Audio Programmer
·
Tools Programmer
-
Art Part
· Concept Artist
· 2D Artist
· 3D Modeler
· Texture Artist
· Animator
-
Composser
-
Voice Over
-
Sound Effects
2.
ARSITEKTUR
Peran arsitektur di Indonesia sangatlah penting. Dalam hal budaya,
keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menunjukkan karakter Bangsa
Indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya. Sedangkan dalam hal
pembangunan, arsitektur juga berperan dalam merancang dasar pembangunan sebuah
kota. Karena potensinya yang sangat besar, Bekraf memasukkan arsitektur sebagai
salah satu sub sektor yang layak untuk dikelola secara lebih serius.
Saat ini, sub sektor arsitektur menghadapi berbagai macam tantangan.
Salah satu di antaranya adalah kurangnya arsitek di Indonesia. Menurut data
anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), jumlah arsitek di Indonesia hanya 15
ribu orang, sangat kurang jika dibandingkan dengan 250 juta penduduk Indonesia.
Sedangkan tantangan lain adalah para pengembang besar lebih banyak menggunakan
jasa arsitek asing daripada arsitek lokal.
Meski begitu, pembangunan sarana dan prasarana di Indonesia masih sangat
membutuhkan peran arsitek. Arsitektur menjadi bagian penting dari pengembangan industri
nasional yang sedang bergeser dari raw-based economy menjadi knowledge-based
economy. Para arsitek pun saat ini mulai memunculkan inovasi produk arsitektur
yang menyiratkan karakter budaya dan
kearifan lokal.
Siswa SMK,
Mahasiswa atau pelaku umum yang mempunyai di bidang teknik arsitektur mencakup
:
-
Juru Gambar
-
Juru Hitung
3.
Desain Interior
Selama dua dekade terakhir ini, perkembangan sub sektor desain interior
menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Masyarakat mulai mengapresiasi estetika
ruangan secara lebih baik. Penggunaan jasa desainer interior untuk merancang
estetika interior hunian, hotel, dan perkantoran pun semakin meningkat. Sudah
jelas bahwa potensi ekonomi dari industri desain interior sangat menjanjikan. Itu bisa menjadi momentum positif bagi sub
sektor desain interior yang sebaiknya jangan disia-siakan. Munculnya berbagai
sekolah, konsultan, perusahaan, dan asosiasi desain interior menunjukkan adanya
semangat dari sub sektor ini untuk berkembang di pasar nasional bahkan
internasional. Selain itu, desain interior dengan karakter otentik Indonesia,
tentu bisa dikembangkan untuk menunjukkan identitas bangsa.
Bekraf melihat ada beberapa hal yang masih perlu digarap dalam sub
sektor ini, antara lain adalah proteksi
terhadap para pelaku kreatif desain interior di pasar domestik, adanya
sertifikasi untuk menciptakan standar, dan perlindungan hak cipta. Selain itu
Bekraf juga akan menginisiasi promosi desain interior melalui berbagai program,
salah satunya dengan mengadakan event atau pameran berskala internasional
secara rutin. Sub sektor desain interior dengan segala potensinya tentu bisa
bersaing secara domestik ataupun global.
Desainer Interior
adalah suatu profesi yang bertanggung jawab atas keseluruhan proses desain
interior yang terdiri dari perencanaan, penataan dan perancangan ruang-ruang
interior, meliputi :
-
Industri Properti
-
Konsultan
-
Kontraktor
-
Pengrajin Properti
4.
DKV (DESAIN KOMUNIKASI VISUAL)
Desain Grafis (DKV) punya peran yang sangat penting dalam mendukung
pertumbuhan bisnis pengusaha swasta, pemilik merek, dan bahkan kelancaran
program-program pemerintah. Potensi pasar domestik sangat menjanjikan, terutama
dengan semakin banyaknya praktisi DKV lokal yang lebih memahami situasi pasar,
pengetahuan, dan nilai-nilai lokal.
Potensi ini masih harus ditingkatkan, seperti kesadaran pasar tentang
pentingnya desain. Hasil karya desainer grafis sering dinilai dengan harga yang
kurang layak. Padahal para desainer grafis membutuhkan proses yang cukup
panjang dalam bekerja, dari memikirkan filosofi, mengolah desain sehingga
mempunyai makna, dan menghasilkan produk jadi.
Ajakan kepada para pengusaha untuk menggunakan jasa desainer grafis
lokal pun perlu lebih lantang diserukan.
Bekraf dengan segala wewenangnya akan ikut membangun DKV menjadi
subsektor yang unggul dan mampu bersaing baik di dalam negeri dan
internasional. Beberapa program yang bisa dilakukan adalah dengan mempromosikan
serta memublikasikan hasil karya subsektor ini, membuat regulasi supaya para
pekerja desain lokal mendapatkan prioritas dalam menggarap proyek perusahaan
domestik daripada para desainer luar, terutama setelah kesepakatan MEA
diberlakukan.
Cakupan dari kompetensi sertifikasi
kompetensi DKV antara lain :
-
Perancang Web (Layout design tampilan
web)
-
Copywriter
-
Art Director
-
Creative Director
-
Illustrator
-
Graphic Designer
5. DESAIN
PRODUK
Desain produk merupakan proses kreasi sebuah produk yang
menggabungkan unsur fungsi dengan estetika sehingga bermanfaat dan memiliki
nilai tambah bagi masyarakat. Tren sub sektor ini sangat positif. Dengan
populasi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, potensi terbentuknya
interaksi antara pelaku industri dan pasar pun sangat besar. Ditambah lagi
masyarakat dan pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk yang
berkualitas.
Sub sektor desain produk juga didukung oleh para pelaku
industri yang memiliki craftmanshift andal. Para desainer produk mampu menggali
dan mengangkat kearifan lokal, kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam,
dalam setiap karya-karyanya. Sebagai wakil pemerintah, Bekraf akan mengelola
sub sektor ini dan mendampingi para pelaku kreatif dalam mengembangkan
bisnisnya.
Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk subsektor ini
adalah dengan mengelola industri dari hulu ke hilir, bekerja sama dengan
berbagai asosiasi untuk meningkatkan penggunaan desain produk lokal Indonesia,
dan mendirikan pusat desain sebagai hub lintas subsektor. Untuk jangka panjang,
perlu adanya undang-undang atau peraturan yang menetapkan supaya setiap retail
dan mall menjual minimal 20-30% produk-produk lokal.
Pelaku: Design Grafis, Konseptor, Konsultan Desain
6. FASHION
Tren fashion senantiasa berubah dengan cepat. Dalam
hitungan bulan, selalu muncul mode fashion baru. Ini tak lepas dari
produktivitas para desainer fashion lokal yang inovatif merancang baju-baju
model baru, dan munculnya generasi muda kreatif yang antusias dengan industri
fashion ini. Masyarakat sebagai pasar pun juga semakin cerdas dan berselera
tinggi dalam memilih fashion.
Di sisi lain,
subsektor ini harus menghadapi banyak tantangan. Fashion lokal masih menjadi
anak tiri, pasar memprioritaskan ruangnya untuk produk-produk impor, sehingga
fashion lokal kurang mendapatkan tempat. Sedangkan tantangan lain yang tak
kalah penting adalah sinergi industri hulu ke hilir, mulai dari pabrik
tekstil/garmen, perancang busana, sampai ke urusan pasar.
Dengan optimisme bahwa industri fashion bisa bersaing di
MEA, Bekraf akan melakukan pendampingan melalui fasilitasi-fasilitasi yang bisa
mendorong sub sektor ini menjadi semakin besar. Bekraf akan mengeluarkan
kebijakan untuk mendorong penggunaan karya fashion dalam negeri, melancarkan
ketersediaan bahan baku, sampai pada promosi produk-produk fashion dalam negeri
di pasar domestik dan global.
Pelaku: Designer, Wardrobe, Penjahit
7.
FILM, ANIMASI, DAN VIDEO
Perfilman Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan
yang positif. Para rumah produksi mulai berlomba-lomba menggenjot
produktivitasnya menggarap film yang berkualitas dari segi cerita sekaligus menguntungkan
secara komersial. Ini tak lepas dari potensi penonton Indonesia yang sangat
besar dan bisa mengapresiasi film produksi lokal secara positif.
Sub sektor ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan
menjadi lebih baik, walapun masih harus menghadapi berbagai tantangan. Beberapa
di antaranya adalah minimnya SDM yang benar-benar mempunyai keahlian di bidang
film, sehingga pilihan untuk memperoleh tim dari sutradara, penulis skenario,
kru, dan pemain film, sangat terbatas. Permasalahan lain yang tak kalah penting
adalah layar bioskop yang terbatas dan tidak merata penyebarannya, serta belum
adanya proteksi terhadap hak karya cipta sehingga aksi pembajakan masih marak.
Sebagai lembaga pemerintah, Bekraf akan menyediakan
fasilitasi untuk memperkuat industri perfilman Indonesia. Bekraf menggarap
beberapa program, seperti mengeluarkan peraturan untuk melindungi hak karya
intelektual di industri film, membuka akses investasi dan permodalan, serta
membuka akses lebih lebar terhadap para penonton.
Pelaku: Sutradara, Penulis Skenario, Lighting, Produser,
Actors, PU, Dubbing/Pengisi Suara, Camera person, Animator, Design Grafis, Editor
8.
FOTOGRAFI
Perkembangan subsektor fotografi yang cukup pesat tak lepas dari banyaknya
generasi muda yang sangat antusias belajar fotografi. Tak sedikit pula dari
mereka yang kemudian memutuskan terjun di bidang ini sebagai profesional.
Masyarakat pun memberikan apresiasi yang positif terhadap dunia fotografi.
Beberapa pelaku memberikan pendapatnya tentang apa yang masih harus
digarap dalam bidang fotografi ini. Pertama, belum adanya perlindungan HKI
terutama untuk hak penggunaan karya fotografi. Kedua, belum adanya pengarsipan
karya-karya fotografi Indonesia. Dan ketiga, Bekraf diharapkan bisa membantu
para fotografer Indonesia mendapatkan perhatian internasional.
Salah satu program yang dilakukan oleh Bekraf adalah sertifikasi
terhadap para fotografer. Dengan adanya sertifikasi ini diharapkan ada standar
yang jelas terhadap profesi fotografer. Bekraf juga akan memfasilitasi
perlindungan HKI terhadap karya-karya fotografi, dan meningkatkan eksposur
fotografer lokal ke kancah internasional.
Pelaku: Camera Person, Editor
9. KRIYA
Seni kriya merupakan salah satu sub
sektor yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan sangat dekat dengan industri
pariwisata. Dilihat dari materialnya, kriya meliputi segala kerajinan yang
berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil. Ketersediaan bahan
baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri menjadi
faktor utama majunya subsektor ini.
Indonesia memiliki banyak pelaku
seni kriya yang kreatif dan piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun
beragam. Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar
negeri. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan ‘buatan tangan’-nya, dan
memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa dipasarkan dengan
harga yang lebih tinggi.
Sebagai lembaga pemerintah, Bekraf
mempunyai tanggung jawab untuk mengelola subsektor ini dengan menyediakan
berbagai fasilitasi yang relevan. Bekraf menyediakan fasilitasi kerja sama
antara desainer, UKM, dan manufaktur sehingga terbentuk kolaborasi antar pelaku
subsektor. Promosi produk-produk kriya di dalam dan luar negeri, serta membuka
akses permodalan juga menjadi program-program utama Bekraf untuk subsektor
kriya ini.
Pelaku:
Pengrajin Kayu, Pengrajin Tekstil
(Batik), Pengrajin Keramik, Pengrajin Logam, Pengrajin Kulit, Pengrajin
Batu, Pengrajin Kuningan.
10. KULINER
Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu 30%
dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Industri kuliner
mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang, oleh karena itu pemerintah
akan mendukung sub sektor ini supaya lebih maju.
Beberapa pelaku industri kuliner melihat ada beberapa hal yang harus
diperbaiki dan dikelola secara lebih serius. Salah satu di antaranya adalah
perlunya akses perizinan usaha melalui satu pintu sehingga lebih mudah dan
efektif. Para pebisnis kuliner baru sebaiknya mendapatkan panduan dari
pemerintah, bisa dari pelatihan bisnis, informasi perizinan, sampai pada
pendampingan hukum dalam proses pendirian usaha.
Sebagai wakil
dari pemerintah Bekraf berperan serta dalam mendampingi sub sektor kuliner ini.
Bekraf menyediakan fasilitasi seperti pelatihan bisnis, akses permodalan, dan
pendampingan pendirian usaha. Bekraf juga akan berpartisipasi dalam
mempromosikan kuliner Indonesia yang sangat beraneka ragam ini di pasar
domestik dan luar negeri.
Pelaku: Chef (Juru Masak),
Konsultan Makanan (Ahli Gizi)
11. MUSIK
Musik merupakan industri cukup menjanjikan dalam dunia
showbiz. Besarnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk terjun ke dalam
bidang ini menunjukkan bahwa musik punya potensi menjadi industri yang lebih
besar. Bekraf optimistis menempatkan musik sebagai salah satu sub sektor yang
akan dikelola secara lebih maksimal.
Meskipun sub sektor musik punya potensi yang sangat besar,
beberapa pelaku melihat permasalahan yang harus segera diselesaikan. Salah satu
tantangan terbesar pembajakan yang masih marak sehingga menyebabkan
perkembangan industri musik di Indonesia terhambat. Pembajakan tentunya
menyebabkan turunnya kualitas dan kuantitas produksi, menurunnya apresiasi
masyarakat terhadap musik, dan turunnya minat investasi di bidang ini.
Bekraf menyediakan fasilitasi untuk para pelaku industri
musik. Beberapa fasilitasi yang akan disediakan oleh Bekraf antara lain
perlindungan HKI sehingga bisa mengurangi pembajakan, menginisiasi terbentuknya
inkubator-inkubator musik, membuka akses permodalan untuk industri musik,
membangun ekosistem bisnis musik yang sehat, dan program-program lain.
Pelaku: Penyanyi, Pemain Alat Musik (Musisi), Pencipta
Lagu, Composer, Orkestra
12. PENERBITAN
Pasar industri penerbitan memang tidak sebesar sub sektor
yang lain, namun industri ini punya potensi yang tak kalah kuat. Banyak
penerbitan besar dan kecil yang masih bermunculan meramaikan industri ini.
Ditambah lagi perkembangan teknologi yang memungkinkan buku diterbitkan dalam
bentuk digital.
Penerbitan turut berperan aktif dalam membangun kekuatan
intelektualitas bangsa. Munculnya sastrawan, penulis, peneliti, dan para
cendekiawan, tak lepas dari peran industri ini. Walaupun saat ini profesi
penulis masih dianggap kurang menjanjikan, banyak para penulis muda yang sangat
antusias, silih berganti menerbitkan karya-karyanya.
Bekraf akan turut mengelola industri penerbitan sebagai
salah satu sub sektor unggulan. Peran Bekraf adalah menyediakan berbagai
fasilitasi, seperti membuka akses di pasar domestik (daerah) dan global,
fasilitasi kebijakan perpajakan yang bisa meringankan industri penerbitan, dan
lain sebagainya. Bekraf optimistis sub sektor penerbitan bisa berkembang
menjadi lebih besar.
Pelaku: Editor, Redaksi, Penulis, Author (Pemilik Gagasan)
13.PERIKLANAN
Periklanan adalah sub sektor ekonomi kreatif yang karyanya
memiliki daya sebar paling tinggi. Hal ini tak lepas dari peran sinergi para
pemilik modal yang ingin memasarkan produk dan jasa mereka dengan media yang
dimanfaatkan. Sampai saat ini, iklan masih menjadi medium paling efisien untuk
memublikasikan produk dan jasa.
Potensi industri ini pun tak perlu diragukan lagi.
Pertumbuhan belanja iklan nasional bisa mencapai 5-7% setiap tahunnya. Ditambah
lagi, iklan mempunyai soft power berperan dalam membentuk pola konsumsi, pola
berpikir, dan pola hidup masyarakat. Oleh karena itu sangat penting apabila
subsektor ini dikuasai oleh SDM lokal.
Bekraf pun akan menyediakan fasilitasi terkait dengan
penguatan SDM lokal, mengatur kebijakan pembatasan investasi asing di industri
iklan Indonesia, memperkuat otoritas dewan periklanan Indonesia, dan pembatasan
penayangan iklan adaptasi dari regional atau global. Bekraf melihat masih ada
banyak ruang yang bisa dikerjakan untuk subsektor ini.
Pelaku: Visualizer, Grapic Artis, Art Direktor.
14. SENI PERTUNJUKAN
Indonesia mempunyai kekayaan dan
keanekaragaman seni dan tradisi pertunjukan, seperti wayang, teater, tari, dan
lain sebagainya. Seni pertunjukan dari masing-masing daerah sudah tersebar
secara sporadis ke seluruh wilayah di Indonesia. Banyaknya jumlah seni
pertunjukan baik tradisi maupun kontemporer yang selama ini dikreasikan,
dikembangkan, dan dipromosikan, telah mendapatkan apresiasi dunia
international.
Peran pemerintah tentu sangat
diperlukan, terutama dalam menentukan regulasi yang komprehensif untuk
mendorong sub sektor seni pertunjukan ini supaya lebih berkembang. Tak hanya
itu, peran pemerintah dalam menfasilitasi pembangunan gedung atau tempat
pertunjukan yang representatif dan bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat
juga mutlak diperlukan.
Sebagai lembaga pemerintah, Bekraf
akan mendukung perkembangan sub sektor seni pertunjukan. Bekraf akan
menyediakan fasilitasi regulasi, pembangunan tempat pertunjukan, fasilitasi
pembentukan performing art board/council untuk memetakan platform dan menjaga
standar seni pertunjukan, festival-festival pertunjukan seni, dan lain
sebagainya. Bekraf optimistis sub sektor ini bisa berkembang secara maksimal.
Pelaku:
Sutradara, Pemain (Ketoprak, wayang, lenong dll), Pembuat Naskah, Pemain Musik
/Instrumen
15. SENI RUPA
Industri seni rupa dunia sedang memusatkan perhatiannya ke Asia
Tenggara. Indonesia pun tak luput dari perhatian mereka. Di mana Indonesia
mempunyai potensi terbesar baik secara kualitas, kuantitas, pelaku kreatif,
produktivitas, dan potensi pasar. Seni rupa Indonesia juga sudah memiliki
jaringan yang sangat kuat baik dalam negeri ataupun di luar negeri.
Berbagai festival seni rupa diadakan secara rutin. Sudah ada empat
perhelatan seni rupa yang reputasinya diakui secara internasional. Mereka
adalah Jogja Biennale, Jakarta Biennale, Art Jog, dan OK Video Festival. Bahkan
sudah lebih dari 160 pelaku kreatif seni rupa Indonesia terlibat dalam forum
dan acara internasional.
Melihat potensi yang sangat besar ini, Bekraf antusias untuk memberikan
dukungan sesuai dengan kewenangannya sebagai lembaga pemerintah. Bekraf akan
menyediakan berbagai fasilitiasi seperti pembangunan ruang seni dan budaya,
fasilitasi forum dan ajang seni rupa bertaraf internasional, serta mewujudkan
supaya Indonesia menjadi pusat seni rupa Asia Tenggara. Dengan memasukkannya ke
dalam 16 sub sektor, Bekraf berkomitmen mengelola seni rupa secara lebih
serius.
Pelaku: Pelukis, Pemahat
16. TV DAN RADIO
Meskipun tidak semuktahir ponsel dan gawai lainnya,
televisi dan radio masih mempunyai peran yang sangat besar dalam penyebaran
informasi. Saat ini, kepemilikan televisi dan radio sudah merata, sehingga
setiap lapisan masyarakat bisa mengakses teknologi ini. Pertumbuhan jumlah
stasiun televisi dan stasiun radio pun masih terus bertambah.
Namun, pertumbuhan dan potensi tersebut belum disertai
dengan tayangan televisi yang berkualitas. Mayoritas program televisi, karena
mengejar rating tinggi, tak lagi memperhatikan kualitas program yang
ditayangkan. Industri ini kekurangan rumah produksi dan SDM yang bisa merancang
program-program berkualitas. Sebagai
wakil dari pemerintah untuk menangani industri kreatif, Bekraf akan menyediakan
berbagai fasilitasi yang dibutuhkan oleh sub sektor televisi dan radio.
Fasilitasi tersebut akan meliputi banyak hal, mulai dari program-program acara
yang berkualitas, mendukung pembentukan SDM yang berkualitas, dan segala hal
yang berkaitan dengan kekreativitasan dalam subsektor ini.
Pelaku: Penyiar, Director, Editor, Film Loader, Producer,
Kreativ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar